Andai Aku Jadi Guru

Seandainya aku jadi guru, apakah aku bisa menjadi seorang guru yang baik. Seorang guru yang selama ini menjadi idaman murid-muridnya. Seorang guru yang bisa berperan sebagai sahabat,orang tua dan guru kepada muridnya. Seandainya aku menjadi guru aku ingin membuat dunia tersenyum oleh baktiku. Aku ingin mengajar di pedalaman-pedalaman. Aku ingin mengajar di tengah-tengah anak-anak yang susah mendapatkan pendidikan. Aku ingin berada di tengah-tengah mereka. Kepalaku pun mulai berimajinasi, ketika aku telah dewasa dan berada di tengah-tengah mereka. Lalu aku pun belajar bersama mereka. Dan kita akan merasakan segalanya.
Wajah-wajah mereka yang polos dan senyum mereka yang lepas dari semua tekanan yang ada. Lalu mereka mulai menanyakan hal-hal yangsukar padaku. Dan aku mulai membantu. Impianku tidak akan berhenti begitu saja. Seandainya aku ditakdirkan menjadi guru, aku juga punya impian untuk mengajar di sekolah-sekolah anak autis. Impian ini tercipta ketika aku membaca novel karya Torey Hayden. Semangat Torey untuk mengajar anak autis begitu menyala. Dia begitu bersemangat. Ketika kita telah bisa menarik jiwa seorang anak autis ke dunia nyata itu adalah hal yang paling menyenangkan. Walaupun mungkin itu sulit tapi itu sangat menyenangkan. Banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama mereka. Begitu banyak impian yang mengisi kepalaku.
Seandainya aku jadi guru, aku juga ingin mengabdi di sekolah khusus anak-anak yang memiliki gangguan mental. Begitu banyak anak-anak di dunia ini yang memiliki gangguan mental. Walaupun anak-anak tersebut memiliki gangguan mental tapi semangat mereka untuk belajar dan berprestasi patut diacungi jempol. Anak-anak tersebut mungkin ingin normal tapi mereka tidak bisa walaupun begitu mereka tidak menyerah. Mereka akan terus semangat. Dalam benakku pun, aku mulai membayangkan aku berdiri di tengah-tengah mereka. Lalu kita menyanyi bersama-sama. Kita bersenang-senang bersama. Lalu kita belajar bersama-sama. Dan akan banyak hal yang aku lalui bersama mereka. Anak-anak itu melakukan tingkah-tingkah yang mungkin akan membuatku tertawa geli oleh sikap mereka atau marah karena kenakalan mereka.
Itulah impianku sementara ini. Impian seorang anak kelas 3 SMA. Jika aku ditakdirkan untuk menjadi guru. Dan impian tersebut tidak akan pernah berhenti. Impian itu akan terus ada dan akan terus bertambah.
Mungkin saja suatu saat jika memang di takdirkan aku juga ingin mendirikan sebuah sekolah. Sekolah luar biasa. Dan aku mengajar dan belajar bersama mereka. Di belahan dunia ini banyak anak-anak yang memiliki gangguan mental. Mereka malu dan mungkin mereka lebih nyaman jika mereka berada di kalangannya. Tapi banyak pula dari kalangan mereka yang memiliki prestasi yang menakjubkan. Saya sendiri pun masih belum tahu banyak mengenai perhatian pemerintah Indeonesia terhadap warga negaranya yang memiliki gangguan mental. Bagiku mereka adalah orang normal walaupun mereka memiliki kekurangan. Aku juga yakin bahwa semua orang memiliki kekurangan dan memiliki kelebihan begitu juga dengan mereka.
Andai aku jadi guru, aku ingin membuat anak-anak didikku yakin bahwa dunia akan selalu tersenyum kepada mereka dan akan selalu menerima kekurangan mereka. Andai aku jadi guru aku juga ingin agar muridku memilki kemampuan IPTEK dan IMTAK. Aku juga ingin agar murid didikku tidak akan pernah puas dengan prestasi yang telah ia ukir. Aku juga ingin agar muridku selalu rendah hati. Aku juga ingin membentuk kepribadian Islam kepada muridku kelak. Aku juga ingin agar muridku kelak, jika ia telah dewasa ia bisa membangun sebuah negara yang berlandaskan Islam.
Jika aku memang ditakdirkan menjadi guru, aku ingin semua impian yang aku tulis ini menjadi sebuah kenyataan. Aku tidak ingin bila impianku ini tidak terwujud. Aku akan berusaha mewujudkannya kelak. Jika aku ditakdirkan menjadi guru. Aku akan terus berusaha dan berdoa agar impianku menjadi kenyataan. Ya suatu saat impianku akan terwujud bila aku memang ditakdirkan untuk menjadi guru.
Category: 1 komentar